Kamis, 18 Juni 2015

Laporan Praktim Perbengkelan (Mesin Gerinda Pemotong)








MESIN  PEMOTONG
(CUTTING GRINDING)


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga makin ikut berkembang, mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan lainnya seperti berbagai macam peralatan. Peralatan tersebut diciptakan dengan tujuan untuk  mempermudah pekerjaan dan mengefisienkan waktu dalam bekerja. Peralatan itu juga pastilah baik dan makin modern, dan biasanya dijumpai di bengkel. Bengkel sendiri merupakan suatu tempat para mekanik untuk memperbaiki, merancang bahkan menciptakan alat-alat mekanis. Salah satu perlatan yang sering dijumpai adalah mesin pemotong (cutting grinding).
Cutting grinding digunakan sebagai pemotong logam (besi). Alat ini di desain dari gabungan alat-alat sederhana atau alat tunggal. selain itu, masih banyak yang perlu diketahui dari alat ini untuk menambah pengetahuan. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih jelas tentang cutting grinding tersebut, maka perlu dilakukan praktikum ini.

1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dari grinda pemotong, fungsi dan cara kerjanya.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian  Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti  besi dan stainless steel. Dan Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energi yang sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. (Anonim, 2011).
2.2. Fungsi Mesin Gerinda
Mesin gerinda pada dasarnya digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Mesin gerinda dirancang untuk menyelesaikan pekerjaan suku cadang yang permukaannya datar. Jenis permukaan yang digerinda sangat menentukan jenis mesin gerinda (Ansar, 2009).
2.3. Pisau  Gerinda
Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan (Wiyosumarto, 1982).
2.4. Jenis-Jenis Mesin Gerinda
1.   Mesin gerinda datar / surface grinding machine
            Mesin gerinda dengan teknik penggerindaan mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk, dan permukaan yang tidak rara pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang meja mesinnya  bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara  diikat pada kotak meja magnetik
2. Mesin gerinda alat potong / tool grinding machine
            Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini dibagi menjadi dua, yaitu :
-. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer, dan sejenisnya.Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda kerjaq diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
-  Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin  bubut dan pengasahan mata bor. Benda kerjanya didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya sesuai dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah (Anonim, 2013).







BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan tempat praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 juni 2015 di Laboratorium Mesin dan Peralatan Pertanian.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
            Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mesin gerinda pemotong (cutting grinding), besi, dan alat tulis.
3.1. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat tulis.
2.      Didengarkan penjelasan dari Co.Asisten Praktikum tentang cutting grinding.
3.      Dicatat bagian-bagian mesin cutting grinding beserta fungsinya.
4.      Dilakukan percobaan penggunaan mesin cutting grinding pada bahan logam.














BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1.   HASIL PENGAMATAN

    
1
Keterangan:
a.       Handel pengangkat
b.      Tutup Pisau Potong (dinamis)
c.       Tutup pisau potong (statis)
d.      Pisau potong(Batu gerinda)
e.       Skala pengukur sudut potong
f.       Plat pelindung percikan 
g.      Dudukan
h.      Stang pengunci
i.        Pengunci ulir


j.        Lengan ulir pencekam/ragum
k.      Tombol on off
l.        Pengunci pisau potong
m.    Motor
n.      Pengunci handel saat diangkat
o.      Pembatas kedalaman potong
p.      Kabel power
q.      Karet dudukan

Gambar Mesin cutting grinding / gerinda pemotong



4.2.   PEMBAHASAN
              Gerinda potong merupakan sebuah alat potong yang digunakan untuk memotong suatu benda kerja. Fungsinya yaitu sebagai alat potong untuk memotong plat, besi dan baja. Adapun bagian-bagian dan fungsi dari mesin gerinda pemotong ini adalah sebagai berikut : mata gerinda berfungsi untuk memotong benda bentuk piringnya lebih tipis dari mata gerinda yang berfungsi untuk menghaluskan benda kerja. Sudut mata gerinda pada saat pemotongan benda kerja yaitu tegak lurus (sudut 90o), agar pemotongan berlangsung dengan baik dan mata gerinda tidak cepat rusak (aus). Handel pengangkat berfungsi sebagai pengangkat dan penurunan mata gerinda, tutup pisau potong (dinamis) dan tutup pisau (statis) yang berfungsi sebagai penutup pisau/mata pemotong pada gerinda, pisau potong berfungsi sebagai alat pemotong pada gerinda, skala pengukur sudut potong berfungsi sebagai pengukur sudut pemotongan, flat pelindung percikan  berfungsi sebagai pelindung pada saat terjadi percikan pada berlangsungnya pengerjaan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya gerinda, stang pengunci berfungsi sebagai pemegang pada saat mengunci benda kerja, pengunci ulir berfungsi sebagai pengunci pencekam/ragum, lengan ragum berfungsi sebagai penjepit benda kerja agar tidak bergerak, tombol on off  berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin, pengunci pisau potong berfungsi agar pisau potong pada gerinda tersebut tidak bergeser, motor berfungsi sebagai penggerak mesin, pengunci handel saat diangkat berfungsi sebagai pengunci mata gerinda pada posisi terangkat agar tidak turun, pembatas kedalaman potong berfungsi sebagai pembatas kedalaman pada saat pemotongan agar tidak tidak terlalu dalam pada saat pemotongan, dan karet dudukan berfungsi sebagai penyangga dudukan gerinda.
Langkah kerja mesin gerinda pemotong sebagai berikut pertama pasang benda kerja pada ragum mesin gerinda potong lalu keraskan agar pada saat pemotongan benda kerja tidak lepas, tekan tombol on, setelah mesin berputar, pegang gagang dari gerinda potong lalu dekatkanlah secara perlahan roda gerinda dengan plat yang akan dipotong, ketika sudah terjadi gesekan antara roda gerinda dengan plat, maka tekanlah trus kebawah agar plat tersebut terpotong, begitupun seterusnya tergantung sesuai kebutuhan. Setelah selesai pengerjaan matikan mesin dengan menekan tombol off pada gerinda.
             Secara umum dalam melakukan perawatan mesin gerinda potong bisa dilakukan dengan membersihkan semua bagian-bagiannya setelah pemakaian, selainitu dalam pemakaiannya tidak terlalu berlebihan. Apabila mesin dioperasikan melalui batas kemampuannya ( Panas yang berlebih) maka umur mesin pun juga akan berkurang. Untuk itu perlu adanya perawatan terhadap mesin gerinda potong. Secara spesifik dalam perawatan bagian-bagian mesin gerinda potong yang memerlukan perawatan lebih diantaranya sebagai berikut: lengan ulir pencekam dan stang pengunci, membersihkan beram-beram yang menempel pada ulir, memberikan minyak pelumas pada ulir, motor (dinamo), melakukan penyepulan, dan pastikan penggunaan listrik benar-benar tepat.
            Adapun keselamatan kerja pada mesin gerinda ini adalah (1) Batu Gerinda  : sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan digerinda, periksa batu gerinda dari kerusakan (visual/sound test), pencekaman batu gerinda harus benar, periksa keseiimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance). periksa eksentrisitas batu gerinda (truing dan dressing), gunakan cutting speed yang direkomendasikan. (2) Mesin Gerinda : kuasai operasi penggunaan mesin gerinda, untuk pengerindaan kering maka mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu, untuk mesin gerinda bangku (pedestal grinder) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin (maksimal 2 mm). (3) Operator : jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar, pakailah kacamata pelindung, pakailah masker pelindung pernapasan, rambut tidak boleh panjang, kuku tidak boleh panjang, dan gunakan helm pelindung.









BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Gerinda pemotong digunakan untuk memotong plat, besi dan baja.
2.    Sudut mata gerinda pada saat pemotongan benda kerja yaitu tegak lurus (sudut 90o), agar pemotongan berlangsung dengan baik dan mata gerinda tidak cepat rusak (aus).
3.    Saat pemotongan mata gerinda didekatkan pada benda kerja secara perlahan dan kemudian ditekan agar benda kerja terpotong dengan baik.
4.    Menggerinda juga  bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan.
5.    Dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu  benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

5.1.  Saran
Adapun saran dalam praktikum ini adalah untuk praktikum selanjutnya praktikannya lebih efektif lagi dalam berlangsungnya praktikum, agar praktikum berjalan jauh lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pengenalan Mesin Gerinda. http://anakteknikpertanian.blogspot.com/2011/04/pengenalan-mesin-gerinda.html. (Diakses pada tanggal 14 Juni 2015).

Ansar, 2009. Perbengkelan Teknik Pertanian. CV.Primaprint, Yogyakarta.

Anonim, 2013. Mesin Gerinda Datar. http:// sangkuriang. Blogspot. Com /2013. html. (Diakses pada tanggal 14 Juni 2015).

Wiyosumarto, Subagyo., Ir. 1982. Perbengkelan Pertanian I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.